Pages

Senin, Agustus 25, 2008

Minggu Yang Suram...Sangat Suram

Emang bener, hidup itu bak roda yang selalu berputar. Jika minggu kemaren cerah karena kemenangan 2 cowok idola ella, tapi minggu ini hidup ella suram banget. Ella harus kehilangan kucing kesayanganku. Ga cuma satu, tapi ella harus kehilangan semuanya. Ketiga-3-nya meninggal dengan selang waktu hanya beberapa hari. Ini bener2 bikin ella shock.

Pulang dari dinas luar kota, ella harus hadapi kenyataan kalo 2 kucing ella udah pergi. Mereka sakit awalnya, kayaknya keracunan…..entah keracunan apa. Ketika mereka sakit, mereka ga pulang2…..kata temen ella, kalo kucing udah mau ninggal biasanya mereka pergi jauh2…biar majikannya ga tau kalo mereka ninggal. Fuhhhhh berat bagi ella untuk nerima kenyataan itu, ella pikir mereka cuma pergi sejenak doank, trus ntar balik lagi…..tapi ternyata malah ga balik2…..

Trus sabtu pagi kemaren…..my last cat…si Ndut…meninggal juga. Dia juga sakit….tapi dia emang ga pergi dari rumah…Cuma ga mau masuk rumah aja…kayaknya dia emang ga kuat untuk pergi jauh…makanya bisa di halaman aja….dikasih makan n minum ga mau…sabtu pagi perjuangan dia untuk hidup berakhir.

Kata temen ella……”mungkin udah waktunya….ikhlasin aja”….ya bener cuma itu yang bisa ella lakuin. “IKHLASIN SEMUANYA”. Tapi tetep menyisakan pertanyaan…kenapa musti semuanya pergi disaat hampir bersamaan.

Bagi mereka yang ga punya binatang peliharaan, mungkin akan bilang “ahh itu kan cuma kucing, cuma binatang….ga usah di tangisin”. Tapi ella yakin bagi yang punya binatang peliharaan..pasti akan ngerti perasaan ella.

Ella coba ikhlasin semuanya, tapi kenangan tentang mereka ga akan pernah hilang. Liat piring makannya, liat tempat tidurnya, liat bekas2 cakarannya……itu udah cukup bikin ella nangis….

Sekarang…sepi lagi deh rumah….apalagi kalo minggu, ketika mama n papa ella dagang, akan terasa banget ella sendirian di rumah. Biasanya kalo sabtu n minggu mereka selalu di rumah. Jarang banget maen keluar . selalu nemenin ella dirumah walau kerjaannya hanya tidur aja. Tapi minggu kemaren…. Sepi bangeeeeeet.

Ya…..itu udah kehendak Allah SWT….musti di ihklasin…

Makasih ya kucing2ku…udah nemenin…udah ngeramein rumah ella setahun belakangan ini…

I give u one song from Mariah Carey “bye bye”

I never knew I could hurt like this
And everyday life goes on like
"I wish I could talk to you for awhile"
Miss you but I try not to cry
As time goes by
And soon as you reach a better place
Still I'd give the world to see your face
And I'm right here next to you
But it's like you're gone too soon
Now the hardest thing to do is say bye bye

I LOVE U SO MUCH……

GOOD BYE MY LOVELY CATS……

Selasa, Agustus 19, 2008

Minggu Yang Cerah

Minggu Kemaren cerah banget euy.......gimana ga cerah coba, karena Rafael Nadal n Valentino Rossi Menang!!!

Apalagi liat balapannya Valentino Rossi....wah puas banget deh, karena ella bisa melihat Casey Stoner jatuh dengan suksesnya ho ho ho...ha ha ha........

Walaupun sejak senin ampe hari ini mood ella lagi mendung........tapi kalo inget Rafael Nadal &
Valentino Rossi MENANG.....udah cukup membuat pelangi di hatiku...cieeeeeee


Jumat, Agustus 08, 2008

Sepenggal Kisah Luar Biasa dari Penduduk Ghaza


Suara dentuman dahsyat itu terjadi hampir setiap 10 menit. Ia panik luar biasa, berlari mencari tempat berlindung. Sementara ledakan demi ledakan yang memekakkan telinga dan menggetarkan jantung terus terjadi, ia justru melihat darah bersimbah tumpah di jalan-jalan. Rentetan bunyi senjata bersahutan di antara dentuman yang tak juga berhenti. Ia berusaha menenangkan diri, bahwa keadaan dirinya akan selamat, dan ia akan baik-baik saja. Do'a di antara ketakutan tak putus diucapkan, meminta kepada Allah Yang Mahakuasa, agar diselamatkan dari ancaman kematian yang sedang mengancam.

Itu sepintas kengerian yang terjadi di tanah Ghaza, Palestina. Peristiwa itulah yang dialami penduduk Muslim Ghaza saat melewati hari-hari pembantaian oleh pasukan Zionis Israel yang tanpa ampun menggempur mereka melalui udara dan darat. Ungkapan itu disampaikan oleh seorang pria bernama Abu Hani, salah seorang tim medis di Palestina yang kebetulan selamat dari lubang kematian di Ghaza ketika itu. Ia kemudian menuturkan banyak hal tentang pengalamannya yang sulit dilupakan, saat harus berada di antara dentuman roket dan suara peluru senjata. Abu Hani, adalah petugas medis, ia juga menjadi target pembunuhan keji pasukan Israel, seperti juga dialami rekan-rekannya sesama tim medis di Ghaza.

"Saya meminta kepada Allah agar Anda tidak pernah mengalami apa yang saya alami dalam penderitaan dan krisis seperti ini. Apa yang kami alami seperti tidak bisa diterima oleh akal. Tapi insya Allah krisis ini akan berakhir nantinya. Saya tidak ingin ada orang yang mengalami apa yang saya rasakan. Saya minta kepada Allah agar kalian tidak bersama kami. Kami akan menang di negeri ini dan juga di seluruh Negara umat Islam." Itu perkataan Abu Hani saat seorang wartawan mendekatinya dan berupaya mengutip kisahnya saat melewati fase operasi militer Israel yang tak berprikemanusiaan di Ghaza.

Abu Hani menceritakan kejadian dalam dua puluh empat jam yang sangat menegangkan itu. Ia bercerita, "Saya diminta untuk datang ke rumah saudara syahid Thal'at. Saya sampai di rumah itu, dan saya melihat jenazah Thal'at berada di atas atap rumah sejak ia gugur. Hampir seluruh tubuhnya berwarna merah darah yang sudah nyaris hampir kering. Jenazahnya memang hampir sulit diturunkan. Tak satu pun orang, termasuk keluarganya, berani menuruninya karena bisa saja hal itu memancing kedatangan pasukan udara Israel yang siap membombardir mereka kembali. Menurut sebagian keluarganya yang masih hidup, Thal'at sempat bertahan hidup selama sekitar 15 jam setelah ledakan roket menghancurkan rumah dan melempar tubuhnya ke atas.

Yang mengharukan adalah, saat jenazah Thal'at berhasil diturunkan. Orangtua Thal'at berkata, "Biarkan aku melakukan perpisahan dengan anakku." Orang-orang mengira ia akan menangis dan berteriak sedih saat mendekati putranya. Tapi ternyata tidak. Orangtua Thal'at justru mendekat dan memandang anaknya sambil mengatakan, "Aku titipkan engkau kepada Allah. Kita akan berjumpa di surga dengan izin Allah. Insya Allah, anakku, Allah akan memudahkanmu." Tak lama kemudian ibunda dari Thal'at juga datang dan mengatakan, "Anakku, engkau meminta surga. Insya Allah kita akan bertemu di sana. Allah akan memudahkanmu." Itulah sepenggal cerita tentang keluarga seorang pemuda Thal'at.

Abu Hani lebih lanjut bercerita tentang pemandangan yang begitu menyakitkan, "Saya menyaksikan lima orang anak-anak dari satu keluarga yang seluruhnya meninggal akibat roket Israel yang menghantam rumah mereka. Di antara anak-anak itu, ada yang terpotong tangannya, kakinya. Sebelum syahid menjemputnya, anak-anak itu bergumam, "Syahiid.. Syahiid.."." Hingga akhirnya mereka menghembuskan nafasnya yang terakhir di depan mata Abu Hani yang ingin mengobatinya.

Abu Hani juga bercerita tentang pengalamannya yang lain. Ia mengatakan, "Saya dipanggil untuk menolong anggota keluarga dari sebuah rumah milik Abu Jarhum. Saat saya memasuki rumah itu, ada empat orang anak perempuan kecil-kecil. Yang paling besar belum lebih dari lima tahun usianya. Mereka semua dalam kondisi luka parah. Saya membawa mereka semuanya ke rumah sakit. Alhamdulillah kini kondisi mereka sudah membaik." Abu Hani tampak berat mengungkapkan kepedihan ini dan mengatakan, "Apa yang akan Anda lakukan bila Anda melihat dua orang kakak beradik yang terkena roket saat sedang membuat roti. Saat meninggal, salah satu dari keduanya sedang dalam posisi ingin meletakkan tepung untuk dimasukkan ke dalam tungku."

Abu Hani terus melanjutkan kisah-kisahnya yang mendebarkan sekaligus seperti mengiris-iris hati dengan sembilu. Ia mengatakan, "Saya berangkat untuk menolong seorang perempuan. Awalnya, perempuan itu berdiri di dekat jendela. Tapi tiba-tiba sebuah roket jatuh dan menyebabkan kaki saudara laki-lakinya terputus. Sementara ia sendiri mengalami luka parah karena roket itu. Sebelum akhirnya meninggal, ia mungkin merasa saya ada di lokasi itu dan siap untuk menolongnya. Ia mengumpulkan segenap tenaganya yang tersisa dan berusaha memperbaiki kerudungnya yang agak tersingkap. Matanya, menatap lirih ke ibundanya yang juga mendampingi saya saat itu, seolah meminta agar auratnya tetap terjaga dan tidak terlihat olehku."

Abu Hani melanjutkan bagaimana aktifitasnya sebagai tenaga medis mendatangi berbagai perkampungan di Ghaza, termasuk Jabaliya. Di tempat itu, ia bertemu dengan seorang pemuda yang gugur, bernama Izzuddin. Pemuda itu semula sedang duduk beristirahat di bawah pohon saat roket Israel menghantamnya, hingga tubuhnya terbelah dua. Tapi saat menjelang meninggal, ia sempat mengangkat telunjuknya dan mengucapkan syahadat.

Kisah lainnya juga disampaikan Abu Hani saat ia membawa seorang pemuda bernama Muhammad ke rumah sakit. Tubuh Muhammad nyaris penuh oleh luka. Ada sekitar 50 luka sobekan parah di jasad Muhammad yang harus segera diobati. "Tak ada bagian tubuhnya yang bergerak kecuali jantungnya yang masih berdegup dan mulutnya yang terus menerus berdzikir kepada Allah. Para dokter yang ingin menolongnya sangat kagum dengan kondisi Muhammad. Tapi setelah dua jam dirawat, Muhammad tak tertolong lagi. Di penghujung nafasnya, ia melafadzkan dua kalimat syahadat dan membaca surat Al-Fatihah, lalu kemudian meninggal."

Ini sebagian kecil dari pemandangan luar biasa yang terjadi di Ghaza, saat Israel menghantam wilayah itu selama hampir satu pekan. Kecaman demi kecaman memang muncul dari sejumlah negara. Tapi lagi-lagi, tak satu pun yang kemudian bisa berbuat lebih banyak untuk menindak kekejaman Israel yang tak terperi itu. Allah SWT pasti menyertaimu, wahai penduduk Ghaza yang terdzalimi.

Palestine Information Centre

Sumber : www.kotasantri.com

Kamis, Agustus 07, 2008

My Love for Ac Milan


NO MATTER WHAT HAPPENS, WIN OR LOSE....
I WILL ALWAYS LOVE AC MILAN ^_^



Senin, Agustus 04, 2008

KuCiNg kU CaYAng

Ella punya 3 anak kucing dirumah…sebenarnya ga sengaja sih punyanya.

Ceritanya...

Dahulu kala, ada emak kucing yg lagi hamil suka berkunjung ke rumah, setelah sekian lama menanti kelahiran anaknya, akhirnya lahirlah 6 (bayangkan saudara2 ENAM) anak kucing dilahirkan oleh si emak kucing. Tapi berhubung kucing or anjing memang merupakan hal yang lumrah kalo melahirkan banyak anak tiap melahirkan, maka kita tidak usah mendramatisir ya he he he.....Tapi bagi ella cukup bikin shock juga sih, karena dia ngelahirin di rumah ella. Apalagi si emak-nya ga selalu berada si samping anaknya setiap waktu. Ya.....bisa dimaklumi sih, karena si bapaknya tipe kucing jantan yang tidak bertanggung jawab alias setelah menghamili emaknya dia langsung cuek aja. Huuuuh tega ya...Tapi perasaan semua kucing gitu ya he he he

Jadi, tinggallah emaknya yg jadi single parent, cari makan sekaligus mengurus anaknya sendiri. Jadi tentunya anak2nya sering ditinggal, akhirnya ella dan keluarga sering mendengar nyanyian merdu meooong-nya kucing2 itu... Aduh apalagi kalo malem2....Yaa maklum si emaknya suka berburu tikus2 nakal malem2 jadi pasti ditinggal tu anak2.

Terus, setelah suka dipindah2 anak2nya (kebiasan kucing memang suka pindah2 kalo abis melahirkan), maka yang balik cuma 3 kucing aja. Ga tau deh kemana yang lainnya. Hingga beberapa minggu emaknya sering mengunjungi anaknya, menyusui, ngajarin cara nangkep tikus dll....Akhirnya si emak udah ga pernah lagi berkunjung. Ya...mungkin dia merasa anak2nya udah bisa mandiri kale ya. Walhasil kami lah yang akhirnya mengurus tiga anak kucing itu.

Ya, ella yang dulunya tidak terlalu bisa deket2 kucing, akhirnya jadi malah sayang banget ma kucing2 itu. Ampe sekang mereka bertiga jadi anggota keluarga ella, lumayan jadi rame rumahnya he he he.

Tiga kucing ini sering kita panggil dengan sebutan2 yg aneh. Misalnya ada yg kita panggil sarden (yg badannya paling kecil) karena kepalanya pernah nyangkut ke kaleng bekas sarden gara2 ngejilatin sisa2 sarden. Trus ada juga yg dipanggil kardus karena dia suka bangeeeet tidur dikardus. Yang terakhir dipanggil ndut, yang warnanya paling kuning tuh, karena emang ni kucing bahenol banget deh. Paling ndut diantara sodaranya. Oya dia ni paling suka banget ma mobil, tiap pintu mobil dibuka dia langsung lompat kedalam trus langsung cari posisi yang enak buat tidur. Ampe dia pernah kekurung sehari semalam di mobil karena kita ga tau dia ada didalam.

Satu hal yang bikin ella iri ma kucing, mereka sayang bangeeet ma sodaranya, sering ngebersihin badan sodaranya, kalo tidur suka peluk2an. Makanya kalo yang punya sodara, jangan suka berantem yaaa, masak ma kucing aja kalah ^_^



POSTING BERIKUTNYA :
hiks hiks hiks ........huaaaaaa.....ella kehilangan kucing....kucing ella yang paling kecil ga tau entah dimana. Udah seminggu dia sakit, dan emang dari dulu sifatnya kalo tiap dia sakit selalu menghindar...mungkin dia minder atau ga mau nyusahin.....udah dicari kemana2....ga ketemu.... Feeling ella sih kayaknya dia udah meninggal.... T_T
tapi jasadnya juga ga ketemu....aduuuh sedih kalo inget dia....apalagi dia memang yang paling manja diantara yang lain.
jadi sekarang yang ada dirumah cuma yang Ndut, yg warnanya kuning, karena yang belang satu lagi cuma ada dirumah kalo pas makan aja....

Miss U my Kitty Cat