Barusan berkunjung ke situs kotasantri....nemu artikel yang ngena bangeet untuk gw saat ini.
Oh Ya Allah... Bantu ella ngelewati semua ini
Ini nih artikelnya
Oh Ya Allah... Bantu ella ngelewati semua ini
Ini nih artikelnya
Penulis Achmad Fachrie : Ada yang pernah kehilangan sesuatu? Satu hal yang pasti, kehilangan adalah hal yang tidak mengenakan. Bahkan terkadang menjadi hal yang menyakitkan. Bagaimana tidak, sesuatu yang sebelumnya biasa bersama kita, tapi ternyata sudah tidak bersama kita. Serasa meninggalkan ruang kosong yang biasanya terisi.
Mengapa kita bisa kehilangan sesuatu? Terkadang saat kita tidak menghargai sesuatu, ketika kita teledor akan apa yang kita miliki, maka pada saat itulah sesuatu menghilang, pada saat itulah terasa bahwa kita pernah memiliki sesuatu. Karena ada yang mengatakan kita tidak akan pernah merasa kehilangan, jika kita tidak pernah merasa memilikinya. Dan ketika kita sudah menyadari akan kehilangan itu, baru terlihat seberapa besar arti akan sesuatu yang kita acuhkan tersebut.
Sesuatu itu dalam arti banyak, bisa waktu, kesehatan, materi, teman, sahabat, atau pun orang-orang yang biasa mengisi hari kita. Terbiasa memberi, terbiasa membantu, lalu terlihat biasa. Ya, mereka mungkin saat ini terlihat biasa-biasa saja. Tapi justru dalam keterbiasaan itu, mereka sudah menjadi sebentuk isi yang mengisi dalam ruang-ruang diri kita, sebentuk isi yang merupakan bagian dari diri kita. Karena keterbiasaan itu, kita pun memandang semuanya adalah hal yang biasa layaknya angin lalu.
Tapi ketika Allah mencabut keterbiasaan itu. Ruang yang biasa terisi menjadi terasa kosong melompong. Lalu kita pun baru mulai mencari, mencari kehilangan. Mengapa kita baru mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh justru saat kehilangan? Mengapa kita tak pernah menjaga sungguh-sungguh akan sesuatu justru saat bersamanya? Salah satu jawabannya mungkin karena kita tidak pernah menyadari dan menghargainya.
Terkadang Allah mengambil sesuatu dari kita, bahkan terkadang membuat kehilangan itu menancap dengan dalam, agar kita menghargai apa yang telah Allah berikan, agar kita menjaga pemberian Allah sesuai dengan ridhaNya, agar kelak kita jauh lebih baik menghargai kembali ketika diberikan hal yang sama.
Lalu, apakah kita harus menunggu kehilangan, baru mencarinya? Anda sudah tahu jawabannya.
Wallahu a'lam bishshawab.
-----------------
Mengapa kita bisa kehilangan sesuatu? Terkadang saat kita tidak menghargai sesuatu, ketika kita teledor akan apa yang kita miliki, maka pada saat itulah sesuatu menghilang, pada saat itulah terasa bahwa kita pernah memiliki sesuatu. Karena ada yang mengatakan kita tidak akan pernah merasa kehilangan, jika kita tidak pernah merasa memilikinya. Dan ketika kita sudah menyadari akan kehilangan itu, baru terlihat seberapa besar arti akan sesuatu yang kita acuhkan tersebut.
Sesuatu itu dalam arti banyak, bisa waktu, kesehatan, materi, teman, sahabat, atau pun orang-orang yang biasa mengisi hari kita. Terbiasa memberi, terbiasa membantu, lalu terlihat biasa. Ya, mereka mungkin saat ini terlihat biasa-biasa saja. Tapi justru dalam keterbiasaan itu, mereka sudah menjadi sebentuk isi yang mengisi dalam ruang-ruang diri kita, sebentuk isi yang merupakan bagian dari diri kita. Karena keterbiasaan itu, kita pun memandang semuanya adalah hal yang biasa layaknya angin lalu.
Tapi ketika Allah mencabut keterbiasaan itu. Ruang yang biasa terisi menjadi terasa kosong melompong. Lalu kita pun baru mulai mencari, mencari kehilangan. Mengapa kita baru mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh justru saat kehilangan? Mengapa kita tak pernah menjaga sungguh-sungguh akan sesuatu justru saat bersamanya? Salah satu jawabannya mungkin karena kita tidak pernah menyadari dan menghargainya.
Terkadang Allah mengambil sesuatu dari kita, bahkan terkadang membuat kehilangan itu menancap dengan dalam, agar kita menghargai apa yang telah Allah berikan, agar kita menjaga pemberian Allah sesuai dengan ridhaNya, agar kelak kita jauh lebih baik menghargai kembali ketika diberikan hal yang sama.
Lalu, apakah kita harus menunggu kehilangan, baru mencarinya? Anda sudah tahu jawabannya.
Wallahu a'lam bishshawab.
-----------------
Setuju bangeet ma artikel ini, dengan kehilangan kita semestinya jadi lebih menghargai apa yang diberiNYA. Mungkin saat ini kita merasa sebagai orang bodoh yang telah menghilangkan sesuatu yang ternyata berharga bagi kita....TAPI....semua bisa diperbaiki....Asal kita mau n berusaha....semua bisa diperbaiki menjadi lebih baik lagi.
9 komentar:
bicara masalah kehilangan, rasanya kok sering banget. jadi badsyndrome.
seyogyanya jangan merasa kehilangan karena semua adalah milikNya, jadi mungkin tidak ada lagi rasa kecewa karena kehilangan sesuatu, meskipun itu adalah cinta...
[tapi sulit]
kekeke....
Innalillahi wa innailaihi roji'un..Selaga sesuatunya berasal dari Allah dan akan kembali pada-Nya
kayak lagu nasyid : kau milikNya ... kau milikNya ... tiada tempat untuk kembali selain padaNya ... :)
(T_T)
terharuuu...
But the thing is..
arti dari seseorang.. atau sesuatu
bukanlah dari apa yang mereka telah perbuat untuk kita...
melainkan apa yang kita rasakan saat kehilangannya...
Tp yo kita jangan menunggu kehilangan dulu baru mencarinya.
Iya to??
Sampai lupa,
Permisi Cantiq...
Cuma mo bilang, ada award titipan temen2 tuh di blog aku.
Kamu ambil ya, plizz...
yach..pada akhirnya kita akan menyadari arti pentingnya sesuatu itu setelah kita kehilangan sesuatu tersebut.
teh ella, blognya bagus, mampir2 ke blognya gita dunk.....punyagita.blogspot.com
Posting Komentar